Parlemen Israel Akan Pecat Jaksa Agung Perempuan
VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di kota Nabatiyeh, Lebanon
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap target-target Hizbullah. Aksi militer itu telah menyebabkan 1.500 lebih kematian dan mengusir lebih dari 1 juta orang dari tempat tinggal mereka.
Di Jalur Gaza, Palestina, Israel juga terus melakukan agresi sejak 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan lebih dari 42.400 orang--sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. (ant)
Israel Hancurkan Situs Makam Putra Nabi Yakub Berusia 2.100 Tahun di Lebanon
Kamis, 17 Oktober 2024 - 13:40 WIB
Beirut, VIVA - Sebuah video yang beredar pada Rabu, 16 Oktober 2024, memperlihatkan tentara Israel yang tengah menghancurkan sebuah situs bersejarah di Mhaibib, Lebanon selatan, makam putra Nabi Yakub, Bunyamin, berada.
Makam berusia 2.100 tahun itu, yang berjarak sekitar 115 kilometer dari Beirut, memiliki nilai religius dan sejarah yang tinggi dan menarik banyak wisatawan.
Qassem Ahmed Jaber, pemimpin kota itu, mengaku tidak tahu pasti seberapa besar kerusakan di situs bersejarah itu akibat serangan Israel. Pihak berwenang Lebanon belum memberikan keterangan.
Sebelumnya, militer Israel memperingatkan penduduk di 26 kota di Lebanon selatan, termasuk Mhaibib, untuk mengungsi karena diduga akan ada konflik dengan kelompok bersenjata Hizbullah.
Parlemen atau Knesset Israel dengan suara bulat menyetujui proposal untuk membahas pemecatan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, pada Rabu, 11 Desember 2024.
Nabi Yakub AS termasuk ke dalam 25 nabi yang wajib diketahui dalam Islam. Kisahnya tercantum dalam Al-Qur'an.
Yakub AS adalah putra dari Nabi Ishaq. Dahulu, dirinya memiliki saudara kembar bernama Aish, seperti dijelaskan dalam buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul oleh Dr h Ridwan Abdullah Sani M Si dan Muhammad Kadri S Si MSc.
Karena keduanya kurang akur, akhirnya Nabi Ishaq menyuruh Yakub AS untuk merantau ke Irak. Ia diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah di negeri Kan'an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memiliki kepribadian yang baik, Nabi Yakub AS dikenal sebagai sosok yang sangat sabar. Bahkan ketika ditimpa musibah dan menghadapi tipu daya putra-putranya.
Beliau memiliki anak yang juga seorang nabi, yaitu Yusuf AS. Nabi Yakub AS sangat menyayangi Yusuf AS, hal ini lantas menimbulkan kecemburuan dari saudara-saudaranya yang lain.
Rasa cemburu itu mengakibatkan saudara Yusuf AS memiliki rencana buruk padanya. Dalam surah Yusuf ayat 15, Allah SWT berfirman:
فَلَمَّا ذَهَبُوْا بِهٖ وَاَجْمَعُوْٓا اَنْ يَّجْعَلُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِاَمْرِهِمْ هٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ١٥
Artinya: "Maka, ketika mereka membawanya serta sepakat memasukkannya ke dasar sumur, (mereka pun melaksanakan kesepakatan itu). Kami wahyukan kepadanya, 'Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan mereka ini kepada mereka, sedangkan mereka tidak menyadari.'"
Setelah menjebloskan Yusuf AS ke dalam sumur, saudara-saudaranya berkata pada sang ayah bahwa Nabi Yusuf AS tewas diterkam oleh binatang buas. Mendengar hal itu, Nabi Yakub AS sangat sedih. Saking sedihnya ia terus menangis tanpa henti dan berkepanjangan, akibatnya kedua matanya mengalami kebutaan.
Meski kehilangan putra tercintanya, Nabi Yakub AS berusaha untuk tetap teguh dan sabar. Allah SWT pun memberi sang nabi kekuatan agar dapat melewati ujian tersebut.
Setelah sekian lama, Allah SWT mengembalikan penglihatan Nabi Yakub sehingga ia dapat kembali melihat. Nabi Yakub juga akhirnya mengetahui fakta bahwa sang anak, Nabi Yusuf, masih hidup.
Mengutip buku Dua Puluh Lima Nabi Banyak Bermukjizat Sejak Adam AS hingga Muhammad SAW tulisan Usman bin Affan bin Abul As bin Umayyah bin Abdu Syams, Nabi Yakub AS memiliki mukjizat indra penciuman yang sangat tajam. Ia dapat mencium aroma dari tempat yang ditempuh dalam delapan hari perjalanan. Ini terjadi ketika ia mencium baju Nabi Yusuf AS dan mendapatkan semerbak wanginya.
Nabi Yakub lalu memohon ampun atas perbuatan putra-putranya seperti yang tertera dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 98,
قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ٩٨
Artinya: "Dia (Yakub AS) berkata, "Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Kisah ini menjadi bukti betapa sabarnya Yakub AS menghadapi ujian dan musibah yang menimpanya.
Sebuah video yang beredar pada Rabu memperlihatkan tentara Israel yang tengah menghancurkan sebuah situs bersejarah di Mhaibib, Lebanon selatan, di mana makam putra Nabi Yakub, Bunyamin, berada.
Makam berusia 2.100 tahun itu, yang berjarak sekitar 115 kilometer dari Beirut, memiliki nilai religius dan sejarah yang tinggi dan menarik banyak wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Qassem Ahmed Jaber, pemimpin kota itu, mengaku tidak tahu pasti seberapa besar kerusakan di situs bersejarah itu akibat serangan Israel. Pihak berwenang Lebanon belum memberikan keterangan.
Sebelumnya, militer Israel memperingatkan penduduk di 26 kota di Lebanon selatan, termasuk Mhaibib, untuk mengungsi karena diduga akan ada konflik dengan kelompok bersenjata Hizbullah.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap target-target Hizbullah. Aksi militer itu telah menyebabkan 2.000 lebih kematian dan mengusir lebih dari 1 juta orang dari tempat tinggal mereka.
Di Jalur Gaza, Palestina, Israel juga terus melakukan agresi sejak 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan lebih dari 42.400 orang — sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com
FAKTA.COM, Jakarta - Serangan Israel menghancurkan Mhaibib, sebuah desa di Lebanon selatan, Rabu (16/10/2024). Padahal, di Mhaibib terdapat situs bersejarah yakni sebuah petilasan yang dipercaya muslim setempat sebagai makam putra Nabi Yakub, Bunyamin atau Benjamin.
Seperti dilaporkan Anadolu via Antara, makam berusia 2.100 tahun itu, yang berjarak sekitar 115 kilometer dari Beirut, memiliki nilai religius dan sejarah yang tinggi dan menarik banyak wisatawan. Mhaibib terletak di distrik Marjaayoun, Nabatiyeh, berjarak sekitar 115 kilometer dari Beirut.
Qassem Ahmed Jaber, kepala desa itu, mengaku tidak tahu pasti seberapa besar kerusakan di situs bersejarah itu akibat serangan Israel. Apalagi, dirinya dipaksa untuk mengevakuasi semua penduduk di daerah tersebut karena hendak dihancurkan Israel.
Dampak pasti pada petilasan tersebut masih belum jelas. Pihak berwenang Lebanon pun belum memberikan keterangan.
Salah satu sudut tempat petilasan yang dipercaya sebagai Makam Bunyamin di Mhaibib, Lebanon selatan. Foto: Istimewa/JA
Dalam tradisi agama samawi; Yahudi, Kristen, dan Islam, Nabi Yakub dikenal mempunyai 12 anak dari empat istri. Bunyamin atau Benjamin adalah salah satu anaknya.
Benjamin, menurut tradisi Alkitab, adalah salah satu dari 12 suku yang membentuk bangsa Israel, dan salah satu dari dua suku (bersama dengan Yehuda) yang kemudian menjadi bangsa Yahudi.
Sebagai pembanding, menurut tradisi Yahudi yang berkembang di Israel saat ini, makam Benjamin terletak di Kfer Saba, Distrik Pusat Israel, dekat Tel Aviv. Namun, beberapa sumber lain juga menyebutkan bahwa makam Benjamin mungkin berada di wilayah lain sekitar Palestina dan Lebanon.
Perlu dicatat, lokasi makam tokoh penting dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam, terutama makam nabi, seringkali berbeda tempat di antara para pemeluknya.
Makam Benjamin Putra Nabi Yakub di Kfer Saba, Israel. Foto: Madain Project
Sebelumnya, militer Israel memperingatkan penduduk 26 desa di Lebanon selatan, termasuk Mhaibib, untuk mengungsi karena diduga akan ada konflik dengan kelompok bersenjata Hizbullah.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap target-target Hizbullah. Aksi militer itu telah menyebabkan 1.500 lebih kematian dan mengusir lebih dari 1 juta orang dari tempat tinggal mereka.
Di Jalur Gaza, Palestina, Israel juga terus melakukan agresi sejak 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan lebih dari 42.400 orang — sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. (ANT/Anadolu)
© 2023 Pustaka Musik Asia
℗ 2023 Pustaka Musik Asia
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Yakub lahir dan tumbuh di Palestina. Yakub merupakan putra Nabi Ishak bin Ibrahim. Yakub memiliki saudara kembar bernama Ishu, namun hubungan keduanya tidak pernah harmonis.
Ishu kerap cemburu karena kedua orangtuanya terlebih sangat menyayangi Yakub. Ishu adalah seorang pemburu, ia sering menyerahkan hasil buruannya kepada orangtuanya. Namun kepada saudaranya, Ishu kerap sinis dan tak jarang melontarkan kata-kata kasar.
Nabi Ishak yang sudah tua khawatir sesuatu bisa saja terjadi kepada Yakub, sehingga Yakub remaja dimintanya untuk bermigrasi ke Babilonia di Irak. Di Irak, Nabi Yakub akan tinggal dengan pamannya, Laban.
Pamannya merupakan orang terpandang dan kaya raya serta memiliki peternakan yang besar. Selama tinggal dengan pamannya, Yakub dipercaya untuk mengurus seluruh peternakan itu.
Setelah tujuh tahun mengurus peternakan, pamannya yang kagum akhirnya menyerahkan anak sulungnya untuk menjadi istri Nabi Yakub, namun Yakub terlanjur menaruh hati kepada Rahel, sehingga mengutarakan isi hatinya kepada pamannya itu.
Pernikahannya dengan layyah, Nabi Yakub memiliki 10 anak sedangkan dari pernikahannya dengan Rahel, Nabi Yakub memiliki 2 anak, yakni yusuf dan bunyamin.
Nabi Yusuf dimusuhi saudara-saudaranya karena selalu dilimpahkan perhatian dan kasih sayang oleh Nabi Yakub. Nabi Yakub yang mengetahui ciri-ciri kenabian pada Yusuf, sehingga sangat menjaga anaknya itu. Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 4-8 sebagai berikut.
Artinya: "(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat 11 bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku." Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu, Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari takbir mimpi-mimpi dan disempurakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada, padahal kita adalah golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.”
Hingga suatu ketika para saudara-saudaranya membawa yusuf pergi bermain, namun dengan tujuan tidak lagi membawa pulang Yusuf kecil ke rumah, sehingga ayahnya Yakub tidak lagi bisa bertemu Yusuf. Setelah kehilangan Nabi Yusuf kecil, Nabi Yakub terus diselimuti kesedihan, setiap hari dia menangis tiada henti sampai menyebabkan kedua matanya menjadi buta.
Atas izin Allah, Yusuf besar tumbuh dengan baik dan menjadi Bendaharawan Kerajaan Mesir. Saat itu, hanya Mesir satu-satunya Negara yang memiliki cadangan makanan, sehingga 10 saudaranya datang dari Palestina menuju Mesir.
Yusuf tentu saja mengenali 10 orang saudaranya itu, namun tidak dengan mereka. Karena kerinduannya dengan saudaranya, Bunyamin, Yusuf meminta 10 orang itu untuk kembali dan membawa serta Bunyamin, sebagai syarat agar memperoleh makanan dari Mesir.
Setelah bertemu dengan saudaranya, membawakan bekal makanan untuk dibawa ke Palestina, tak lupa Nabi Yusuf juga menyerahkan jubahnya dan meminta saudaranya agar mengusapkan jubah itu di wajah ayahnya. Atas izin Allah, mata Nabi Ya'kub yang semula buta dapat kembali pulih usai wajahnya diusap dengan baju Nabi Yusuf AS. Kesembuhan Nabi Ya'kub itu dilukiskan dalam firman Allah, surat Yusuf ayat 96:
“Ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, diusapkannya (baju itu) ke wajahnya (Yakub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Yakub) berkata, ‘Bukankah telah aku katakan kepadamu bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui?”
Kemudian Nabi Yusuf mengajak orang tuanya dan para saudaranya memasuki Mesir dan tinggal di Mesir. Para saudaranya memohon ampun dan Nabi Yusuf pun memaafkan saudara-saudaranya yang dahulu sempat terkena tipu daya setan sehingga memusuhinya.
Setelah beberapa lama di Mesir, Nabi Ya'kub kembali ke Palestina, tepatnya di Hebron, hingga wafatnya. Menurut sejumlah riwayat, Ya'kub dimakamkan berdampingan dengan makam Nabi Ishaq (ayahnya) dan Nabi Ibrahim (kakeknya) di Kota Hebron.