Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Allah SWT menciptakan malaikat untuk mengurus setiap yang ada di bumi maupun langit. Salah satunya malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa.

Manusia wajib mengimani adanya malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Hal ini menjadi salah satu rukun iman.

Mengutip buku Adam Bukan Manusia Pertama, Mitos Atau Realita karya Abdul Shabur Syahin, ada ribuan malaikat yang bertugas mengatur alam semesta. Jibril dan Izrail adalah pemimpin para malaikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara para malaikat ini, ada yang ditugaskan untuk mencabut nyawa. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat As-Sajdah ayat 11,

۞ قُلْ يَتَوَفَّىٰكُم مَّلَكُ ٱلْمَوْتِ ٱلَّذِى وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

Artinya: Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan".

Sakaratul Maut Jelang Kematian

Kata sakrat memiliki arti seorang yang kehilangan akal. Dalam Al-Qur'an digunakan kata untuk menyebut orang yang sekarat dengan istilah sakaratul maut.

Termaktub dalam surat Qaf ayat 19,

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ

Artinya: Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.

Kata sakaratul maut dalam ayat ini digunakan untuk menyebut kedahsyatan mati. Tidak ada yang bisa melukiskan seperti apa kengerian peristiwa kematian.

Allah SWT berfirman tentang sakaratul maut untuk memperlihatkan kepada manusia betapa dahsyatnya perasaan yang menimpa seorang yang sakaratul maut.

tirto.id - Setiap makhluk Allah akan mengalami kematian dan malaikat Izrail yang bertugas mencabut ruhnya.

Setiap makhluk ciptaan Allah yang bernyawa akan mendapatkan ajalnya. Bila kadar usianya telah habis untuk menjalaninya kehidupan di dunia, Allah mengirimkan malaikatnya untuk mencabut ruh makhluk tersebut. Ruh-ruh ini akan kembali kepada Allah.

Kepastian mengenai kematian telah difirmankan Allah dalam Al Quran pada surah Ali Imran ayat 185. Pada ayat tersebut Allah mengatakan:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS Ali Imran: 185)

Malaikat yang ditugasi untuk mencabut nyawa adalah malaikat Izrail atau dikenal pula sebagai malaikat maut.

Izrail adalah salah satu dari 10 malaikat yang nama dan tugas-tugasnya telah diketahui secara umum.

Dengan mengimani keberadaan malaikat Izrail, maka seorang muslim turut meyakini keberadaan malaikat maut yang bertugas mencabut setiap makhluk Allah dan kepastian mengenai ajal.

Malaikat maut bekerja sangat cepat dalam mengambil ruh orang yang meninggal. Ruh itu berada dalam genggaman dua malaikat dalam sekejap, lalu membawanya ke langit.

Jika ruh tersebut adalah muslim yang taat dan sholih, maka dia akan diantar dengan dibalut kain kafan dan diberikan wewangian dari surga.

Tapi ada perlakuan beda dari malaikat maut saat mengambil nyawa orang yang ingkar pada Allah SWT.

Malaikat Izrail mencabutnya dengan cara penuh penderitaan. Hal ini disebabkan ingkarnya mereka dari menauhidkan Allah semasa hidupnya.

Bahkan, dalam buku "Hebatnya Malaikat Makhluk Allah Paling Setia" yang diterbitkan Lingkar Pena dikatakan, pencabutan ruh atas orang-orang yang ingkar pada Allah dilakukan secara kasar dan keras.

Malaikat maut melakukannya seraya memukul muka dan punggung hamba tersebut. Oleh sebab itu, hamba yang ingkar akan meninggal dalam keadaan yang tidak baik atau su'ul khatimah.

Tiga utusan tanda kematian

Imam Al Ghazali dalam kitab Zuhur al-Riyâdhah mengatakan, Nabi Ya'qub alaihissalam telah bersahabat dengan malaikat maut (Izrail).

Suatu hari Nabi Ya'qub meminta sesuatu dari malaikat maut sebagai tanda persaudaraan mereka. Dikutip laman NU Online, Nabi Ya'qub menginginkan agar diberitahu apabila ajalnya telah dekat.

Menjawab permintaan itu, malaikat maut menyanggupi dan akan mengirimkan dua atau tiga utusan pertanda dekatnya ajal. Setelah itu, keduanya berpisah sekian lama.

Suatu saat keduanya bertemu kembali. Nabi Ya'qub bertanya pada malaikat maut, apakah kedatangannya untuk berkunjung atau justru mencabut nyawa. Malaikat maut mengatakan, dirinya datang untuk mencabut nyawa sang nabi.

Nabi Ya'qub lalu menanyakan tentang utusan tanda kematian yang dimintanya dahulu pada malaikat.

Malaikat maut lantas menjawab, ketiga utusan sudah disampaikan dalam bentuk rambut memutih yang sebelumnya hitam; tubuh lemah yang sebelumnya kuat; dan badan yang membungkuk dari sebelumnya tegap.

Dan, ketiga utusan tanda kematian itu yang akan diperlihatkan pada setiap bani Adam sampai kapan pun.

Kisah tersebut memberi peringatan kepada setiap manusia tentang urusan kematian. Munculnya uban, kekuatan badan yang kian lemah, hingga punggung membungkuk termakan usia adalah tanda nyata ajal semakin dekat.

Oleh sebab itu, setiap umat muslim mesti membekali diri dengan kesalihan dan ketakwaan pada Allah agar memperoleh kebahagiaan di akhirat setelah kematiannya.

Dengan demikian, setiap muslim sebaiknya selalu mengingat ajal dan berdoa agar kematiannya kelak berada dalam kebaikan.

Sebaik-baik bekal menuju kematian adalah tetap teguh memegang akidah Islam. Hal ini telah diingatkan Allah kepada setiap hambaNya dalam Al Quran.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran: 102)

Islam mengenal adanya 10 nama malaikat yang menjalankan tugasnya masing-masing sesuai perintah Allah SWT. Salah satunya mencabut nyawa seseorang. Siapa nama malaikat pencabut nyawa?

Malaikat merupakan makhluk yang tunduk pada setiap perintah yang diberikan oleh Allah SWT. Sebagai umat Islam, wajib hukumnya untuk beriman kepada malaikat, baik mengimani keberadaannya maupun tugas-tugasnya.

Perintah untuk beriman kepada malaikat dijelaskan dalam Al Quran dan hadits. Salah satunya dalam QS. An-Nisa ayat 136 sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (QS. An-Nisa: 136).

Sementara itu, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR. Muslim).

Dikutip dari buku Mengenal Malaikat-Malaikat Allah oleh Nurul Ihsan, malaikat diciptakan Allah SWT sebelum manusia diciptakan. Dikatakan pula bahwa malaikat diciptakan dari nur atau cahaya dan mereka memiliki sayap. Hal ini merujuk pada QS. Fathir ayat 1. Allah SWT berfirman sebagai berikut:

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Fathir: 1).

Ada 10 nama malaikat yang wajib diyakini keberadaan dan tugasnya. Antara lain malaikat Jibril, Mikail, Rakib, Atid, Izrail, Israfil, Munkar, Nakir, Malik, dan Ridwan.

Lantas, siapakah malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa seseorang?

Dikutip dari Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas X: Iman Kepada Malaikat oleh Ahmad Sandi dan Moh. Rizki Abdulloh, malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa adalah malaikat Izrail. Adapun, nyawa yang dimaksud adalah nyawa semua makhluk.

Sebagaimana janji Allah SWT dalam QS. Ali 'Imran ayat 185, bahwa setiap yang berjiwa akan menemui ajalnya. Dalam proses perpisahan roh dengan jasad itulah malaikat Izrail turun untuk menjalankan tugasnya.

Malaikat Izrail juga dikenal dengan sebutan Malaikat Maut. Ia termasuk satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan Israil.

Dalam menjalankan tugasnya, malaikat Izrail diberikan kemampuan yang luar biasa oleh Allah SWT. Dia dapat menjangkau seluruh wilayah dengan mudah ketika hendak mencabut nyawa seseorang. Bahkan, ia sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana orang membalikkan uang.

Itulah malaikat Izrail sang pencabut nyawa semua makhluk.

Malaikat Pencabut Nyawa

Dr. H. Hakim Muda Harahap dalam bukunya yang berjudul Lentera Kematian menjelaskan dalam Islam, malaikat maut dikenal dengan sebutan Izrail. Nama ini seolah telah melekat diketahui banyak orang sebagai malaikat pencabut nyawa.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, wujud asli malaikat Izrail meliputi langit dan bumi. Baginya diibaratkan seperti baskom kuali yang bisa dijangkau kemanapun.

Setiap makhluk yang bernyawa akan mengalami kematian. Manusia, jin, setan, binatang dan tumbuhan pasti dicabut nyawanya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Allah SWT.

Setiap yang bernyawa telah ditentukan takdirnya dalam catatan Allah SWT.

Dalam buku Al Afaadah karya Abu Fawwaz Nasrul Mas‟udi Bin Mulkan Bin Syaakir Hafidhahullah Ta'ala, dijelaskan tentang malaikat yang bertugas mencabut nyawa.

Ibnu Katsir menjelaskan, "Adapun malaikat pencabut nyawa tidak disebutkan dengan jelas namanya baik di dalam Al-Qur'an maupun sunnah yang shahih dan telah datang namanya yaitu Izrail di sebagian Atsar. Wallahu a'lam."

Dalam buku Aqidah Islam Landasan Utama dalam Beragama karya Muhammad Rahmat Al Hidayat dijelaskan bahwa malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa tidak pernah disebutkan dalam Al-Qur'an. Firman Allah SWT hanya menjelaskan keberadaan malaikat pencabut nyawa dan tugasnya.

Dalam surat Muhammad ayat 27, Allah SWT berfirman,

فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَٰرَهُمْ

Artinya: Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?